" HELLO WELCOME IN MY BLOG ARIYAN SWEET " ENJOY AZA "

Click here for Myspace Layouts

Sabtu, 15 Januari 2011

JENIS – JENIS PENYAKIT PSORIASIS

Hasil penelitian tentang Psoriasis
Sampai saat ini tidak ada penelitian yang menyebutkan berhasil menemukan apa penyebab penyakit psoriasis. Hanya saja pada beberapa penderita ditemukan gen tertentu yang berkaitan dengan psoriasis. Itu artinya bila seorang psoriasis menikah maka keturunannya akan berperan sebagai pembawa gen penyakit tersebut. Para ahli kulit hanya bisa mengatakan bahwa kurangnya senyawa keratin dalam tubuh bisa menjadi penyebab Psoriasis. Senyawa keratin tersebut berfungsi mengikat lapisan kulit dan gangguan sistem pertumbuhan yang cepat pada sel kulit serta pengelupasannya.

Bisa Menimbulkan Depresi
Gejala psoriasis bisa timbul di seluruh bagian tubuh. Mulai dari kulit kepala sampai daerah kelamin. Karena sifatnya yang tidak bisa disembuhkan dan menimbulkan aroma yang tidak sedap bila tidak dilakukan terapi maka si penderita akan menjadi stres sehingga memicu depresi karena kehilangan kepercayaan diri.

Gejala yang Timbul
Akan timbul bercak merah dengan serpihan putih, sengatan gatal di seluruh tubuh dan cekungan pada kulit. Karena gatal yang amat sangat, si penderita biasanya akan menggaruk kulit sampai terkelupas sehingga keluar nanah berwarna hijau. Bila pada individu yang sehat sel kulit yang matang akan mengelupas dari permukaan tubuh setiap 28 hari sekali maka pada penderita psoriasis maka pengelupasan kulit terjadi setiap 3-4 hari. Hal itu diakibatkan pembangunan sel kulit yang berlebih terus menerus pada lapisan atas kulit (jaringan epidermis) dan luar kulit. Pembuluh darah di bawah kulit akan tampak lebih banyak, berkelok-kelok serta melebar.

Jenis-Jenis Psoriasis

Psoriasis Guttate 

 
Psoriasis Guttate (GUH-tate) adalah salah satu bentuk dari psoriasis yang mulai timbul sejak waktu anak-anak atau remaja. kata guttate berasal dari bahasa Latin yang berarti “jatuh”.(drop).

Bentuk psoriasis ini menyerupai bintik-bintik merah kecil di kulit. bercak (lesions) guttate biasanya timbul pada badan dan kaki.
Bintik-bintik ini biasanya tidak setebal atau bersisik seperti bercak-bercak (lesions) pada psoriasis plak.

Psoriasis Guttate kadang-kadang timbul secara tiba-tiba. berbagai kondisi diketahui menjadi pencetus timbulnya psoriasis guttate, termasuk infeksi saluran pernafasan atas, infeksi streptococcal, amandel, stress, luka pada kulit dan penggunaan obat-obatan tertentu (termasuk anti-malaria dan beta-bloker). Infeksi streptococcal pada tenggorokan (strep throat) biasanya merupakan salah satu pencetus psoriasis guttate. Strep throat bisa terjadi tanpa gejala dan tetap bisa menimbulkan psoriasis guttate. berkonsultasilah dengan dokter anda untuk menjalani pemeriksaan strep guna mengetahui apakah anda terserang infeksi strep atau tidak. Psoriasis Guttate masih bisa tetap ada, walaupun infeksi strep telah hilang. Sebagian dokter memberikan antibiotik untuk membantu mencegah timbulnya kembali infeksi yang dapat memicu timbulnya psoriasis guttate.

Bentuk psoriasis ini dapat hilang dengan sendirinya, kadang-kadang penderita akan sembuh untuk selamanya, atau sembuh untuk sementara
waktu kemudian kambuh kembali sebagai pecahan dari psoriasis plak. kadang-kadang psoriasis guttate bisa timbul pada masa anak-anak
dan terbawa sampai dewasa.

Kasus-kasus psoriasis guttate dapat diobati dengan moisturizer ( lotion pelembab) atau obat oles yang lebih kuat. Lotion pelembab
seperti Eucerin, Cetaphil atau petroleum jelly, merupakan bentuk pengobatan yang diminati, pada awal-awal permulaan timbulnya bintik-bintik gejala penyakit psoriasis guttate.

Penderita psoriasis guttate kadang-kadang merasa jemu untuk memberi salep/krem oles pada bintik-bintik yang banyak di kulit mereka. Pengobatan dengan penyinaran sinar ultraviolet B (UVB) atau PUVA (obat psoriasis light-sentizing ditambah sinar ultraviolet A) sangat efektif untuk psoriasis guttate.

Hanya pada kasus-kasus yang parah, dokter akan memberikan obat minum (pengobatan yang mengenai seluruh badan) untuk tipe psoriasis ini, walaupun kadang-kadang untuk jangka pendek pemakaian obat-obatan
ini memberikan hasil yang cepat dan remisi yang panjang.

Obat injeksi (yang bekerja pada system immunisasi untuk memblok penyakit ini) bisa efektif untuk pengobatan psoriasis guttate. untuk
obat injeksi yang telah dipelajari untuk pengobatan psoriasis plak yang kronis, dan diakui setelah diberitakan sukses pada pengobatan
berbagai macam tipe psoriasis.

Psoriasis Kuku

 
menyerang dan merusak kuku dibagian bawah kuku tumbuh banyak sisik seperti serbuk, jenis ini termasuk yang sulit/bandel untuk disembuhkan bagi penderita.



Psoriasis Plak 

 
Hampir 80% dari penderita psoriasis adalah tipe Psoriasis plak yang secara ilmiah sisebut juga psoriasis vulgaris (yang berarti umum). Tipe plak ini bersifat meradang pada kulit menimbulkan bercah merah yang dilapisi dengan kulit yang tumbuh berwarna keperakan yang umum nya akan terlihat pada sekitar alis,lutut, kepala (seperti ketombe), siku juga bagian belakang tubuh sekitar panggul serta akan meluas kebagian-bagian kulit lainnya.

Pada awal timbulnya bintik merah yang berangsur-angsur membesar menjadi bercak merah yang disebut plak atau bercah yang kemudian tumbuh dengan lebih cepat menutupi bercak merah dengan kulit yang berwarna putih keperakan (berpetak-petak) yang terjadi dari sel-sel kulit yang mati, yang akan terus menerus terlepas dari kulit yang terkena radang psoriasis plak tsb.

Pada umunya kulit-kulit yang terkena psoriasis akan sangat kering juga terasa sakit/perih, gatal dan terkelupas.

Psoriasis Inverse 


 Inverse psoriasis ditemukan pada ketiak, pangkal paha, dibawah payudara, dan di lipatan-lipatan kulit di sekitar kemaluan dan panggul Tipe psoriasis ini pertama kali tampak sebagai bercak (lesions) yang sangat merah dan biasanya lack the scale associated dengan psoriasis plak. Bercak itu bisa tampak licin dan bersinar. Psoriasis Inverse sangat (particularly irritating) menganggu karena iritasi yang disebabkan gosokan/garukan dan keringat karena lokasinya di lipatan-lipatan kulit dan daerah sensitif tender). terutama sangat mengganggu bagi penderita yang gemuk dan yang mempunyai lipatan kulit yang dalam.

Pengobatan bisa sukar, karena kulit peka pada daerah lipatan-lipatan Krem steroid dan salep diyakini sangat efektif, tetapi tidak boleh di tutup dengan plastic. Penggunaan berlebihan atau kesalahan pemakaian steroid, terutama pada lipatan-lipatan kulit, dapat menimbul efek samping, terutama penipisan pada kulit dan meninggalkan tanda. Karena pada daerah ini cenderung timbul infeksi disebabkan yeast dan jamur, dokter akan menguji untuk infeksi dan mungkin akan menggunakan krem cair oles steroid di gabungkan dengan obat-obatan lain, seperti, 1% atau 2% hydrocortisone dengan anti-yeast atau anti-jamur.

Krem/salep lain, seperti Dovonex(daivonex), coal tar atau anthralin, bisa juga efektif untuk pengobatan psoriasis pada lipatan kulit, tetapi bisa menyebabkan iritasi. Obat-obatan ini harus dipergunakan secara hati-hati dan dibawah pengawasan dokter. Penderita psoriasis inverse yang telah parah mungkin sewaktu-waktu memerlukan obat telan/minum seperti methotrexate (MTX), untuk mengontrol penyakit mereka.

Desember 2000 yang lalu, badan POM Amerika mensahkan (approved) obat yang disebut Protopic (dikenal juga dengan nama generik tacrolimus) untuk eksim. banyak dokter kulit menemukan bahwa obat ini bekerja dengan baik pada bercak-bercak psoriasis pada lipatan kulit. Elidel (dikenal juga dengan nama generik pimecrolimus) dapat juga dipergunakan untuk penderita psoriasis inverse. Pada umumnya Elidel tidak se-efektif Protopic, tapi lebih tidak berminyak.

Kadang-kadang sebuah obat yang diberikan pakai resep oleh seorang dokter, pembuatannya dicampur oleh seorang apoteker, atau dibawa keluar negeri dengan nama brand Castederm) digunakan untuk pengobatan psoriasis inverse. Obat berbentuk cairan dapat dioleskan pada bercak kulit dan dapat membantu mengeringkan bercak-bercak psoriasis pada lipatan kulit, seperti penggunaan macam-macam bedak kulit. Sebagian orang akan menggunakan krem pada malam hari dan bedak pada pagi hari, Zeasorb dan Zeasorb AF adalah bedak yang efekfif untuk digunakan untuk psoriasis inverse.

Pengobatan dengan penyuntikan pertama kali dipelajari dan diakui untuk penderita psoriasis plak, obat tersebut efektif juga dipergunakan untuk mengobati psoriasis inverse


Psoriasis Eritodermi



Seluruh kulit akan terlihat kemerahan karena adanya pelebaran pembuluh darah kapiler di bawah kulit. Karena kehilangan kalori maka penderita akan merasa sangat kedinginan sementara orang yang meraba kulit si penderita merasakan bahwa kulit penderita hangat.
Tipe psoriasis ini sangat berbahaya, seluruh kulit penderita menjadi merah matang dan bersisik, fungsi perlindungan kulit hilang, sehingga penderita mudah terkena infeksi.




Psoriatik Arthritis 


Timbul dengan peradangan sendi, sehingga sendi terasa nyeri, membengkak dan kaku, sama persis seperti gejala rematik. Pada tahap ini, penderita harus segera ditolong agar sendi-sendinya tidak sampai terjadi kropos.







Psoriasis Scalp

Psoriasis tipe ini tampak pada batas rambut, kepala (seperti ketombe), kening, sekitar leher juga dibelakang telinga, berupa seperti sisik kulit atau serbuk





Psoriasis Pustular

Kasus Psoriasis Pustulur (PUHS-choo-ler) terutama banyak ditemui pada orang dewasa. Karakteristik dari penderita PUHS-choo-ler ini
adalah timbulnya Pustules putih (blisters of noninfectious pus) yang dikelilingi oleh kulit merah. Pus ini meliputi kumpulan dari
sel darah putih yang bukan merupakan suatu infeksi dan juga tidak menular. Bentuk psioriasis yang pada umumnya tidak biasa ini mempengaruhi lebih sedikit dari 5 % dari seluruh penderita psoriasis. Psoriasis ini, bisa terkumpul dalam daerah tertentu pada tubuh, contohnya, pada tangan dan kaki. Psoriasis Pustular juga dapat ditemukan menutupi hampir seluruh tubuh, dengan kecenderungan membentuk suatu siklus - reddening (membuat kulit merah??) yang diikuti oleh pembentukan pustules dan scaling

Psoriasis Pustular dapat muncul secara tiba-tiba sebagai tanda awal dari psoriasis, atau psoriasis plak dapat berubah menjadi psoriasis pustular. Psoriasis Pustular dipicu oleh pengobatan secara internal, penggunaan obat oles yang membuat kulit menjadi iritasi, terlalu banyak terkena sinar UV, kehamilan, obat steroid yang diminum, diinjeksi, infeksi, stres emosi dan tidak mengikuti pengobatan yang teratur dan berhenti secara tiba-tiba atau obat oles yang keras. Several different types of pustular psoriasis exist. Although the course of any type of pustular psoriasis can vary widely from person to person, helpful treatments are available. Ada beberapa tipe psoriasis pustular yang berbeda. Walaupun jalur dari tipe psoriasis pustular dapat tersebar luas dari individu ke individu lainnya, perawatan yang bisa membantu telah tersedia. Pengobatan secara injeksi diberitakan kemungkinan dapat menjadi pengobatan yang efktif untuk merawat penderita psoriasis pustular, setelah dipelajari dan diakui. Pengobatan secara injeksi telah dipelajari dan sukses untuk pengobatan psoriasis tipe plak yang kronis.

Types of pustular psoriasis :

Von Zumbusch
Permulaan Pustular Psoriasis Von Zumbusch dapat terjadi secara tidak terduga. Penyebaran kulit yang menjadi merah menjadi semakin luas, dan kulit menjadi sangat sakit dan sensitif. Hanya dalam beberapa jam, muncul banyak pustules. Pustules ini kemudian menjadi kering dan mengelupas dengan sendirinya setelah 24 sampai dengan 48 jam, membuat kulit tampak glazed dan licin (smooth) Pustular psoriasis Von Zumbusch dapat dipicu melalui infeksi, terhentinya mengkonsumsi topical atau systemic steroids secara tiba - tiba; kehamilan, dan obat-obatan seperti lithium, propranolol (inderal) dan obat - obatan untuk darah tinggi yang lainnya, iodides, dan indomethacon (indocin). Seseorang dapat mempunyai sejarah plaque psoriasis dan berlanjut pada munculnya tahap berikut dari Von Zumbusch. Gejalanya adalah demam, menggigil, gatal yang sangat gatal, dehidrasi, denyut nadi yang cepat, cepat lelah, anemia, menurunnya berat badan dan muscle weakness. Tujuan akhir dari perawatan adalah untuk mengembalikan fungsi pelindung dari kulit, mencegah hilangnya cairan lebih lanjut, menstabilkan temperatur tubuh dan mengembalikan keseimbangan kimia kulit. Ketidak seimbangan kimia dapat menyebabkan tekanan yang berlebihan pada jantung dan ginjal, terutama pada orang-orang dewasa. Karena psoriasis ini dapat membahayakan keselamatan jiwa, perawatan harus dimulai secepatnya. Jika anda mengalami gejala pustular psoriasis von zumbusch, anda harus pergi ke dokter secepatnya. Jika anda tidak dapat menemui dokter anda, anda harus pergi ke ruang gawat darurat untuk mendapatkan perawatan. Seorang penderita pustular psoriasis von Zumbusch seringkali perlu dirawat dalam rumah sakit untuk rehydration dan perawatan secara topical dan systemic, yang pada umumnya termasuk pengobatan dengan antibiotik dan pengobatan systemic lainnya.

Soriatane (juga dikenal dengan nama umumnya acitretin), Neoral (juga dikenal sebagai cyclosporine) atau methotrexate sering ditulis dalam resep dokter. Beberapa dokter mungkin menuliskan resep untuk oral steroids bagi penderita yang tidak merespon perawatan lainnya atau menjadi lebih parah, tetapi penggunaan oral steroids masih menjadi kontroversi karena pustular psoriasi von zumbusch dapat dipicu oleh berhenti dikonsumsinya steroid. PUVA mungkin dapat digunakan ketika severe stage of pustulosis and redness sudah terlewati. Anak - anak jarang ditemui menderita pustular psoriasi von zumbusch, walaupun ketika itu terjadi, kemungkinan peningkatannya mungkin lebih baik daripada orang dewasa. Penting sekali untuk membawa anak anda ke dokter secepat mungkin ketika mereka mengalami gejala pustular psoriasi von zumbusch karena kemungkinan terjadinya dehidrasi.

Palmo-plantar pustulosis
PPP adalah pustular psoriasis yang banyak ditemui mempengauhi orang - orang yang berumur antara 20 sampai dengan 60 tahun dan menyebabkan pustules pada telapak tangan dan telapak kaki. Biasanya tidak diketahui adanya faktor pemicu, seperti pada quttate psoriasi, infeksi atau stress mungkin muncul sebagai faktor pemicu. Psoriasis ini lebih banyak diderita perempuan daripada lelaki. PPP mempunyai gejala dengan ada banyaknya pustules yang berukuran sebesar rautan pensil pada area tangan dan kaki yang berdaging, seperti ujung jari dan bagian samping tumit. Pustules ini muncul dalam studded pattern throughout reddened plaques of skin, lalu berubah menjadi cokelat, mengelupas dan menjadi tebal. Jalur dari PPP biasanya berulang, dengan kumpulan pustules baru diikuti masa sedikitnya perubahan. Mereka yang terancam terkena PPP harus secara serius memikirkan untuk tidak merokok, seperti beberapa kasus yang menunjukkan bahwa pasien ini mungkin merespon secara abnormal pada nikotin yang dapat memicu gejala PPP. Perawatan topical biasanya dituliskan resepnya terlebih dahulu, tetapi PPP sering terbukti susah dirawat. PUVA,UVB,soriatane, methotrexate atau Neoral mungkin dapat dipakai untuk menyembukan PPP. Kombinasi perawatan dengan phototherapy dan soriatane mungkin dapat efektif untuk PPP

Acropustulosis(acrodermatitis continua of Hallopeau)
Psoriasis yang langka ini mempunyai gejala skin lesions pada ujung
jari dan kadang-kadang pada jari kaki. Pemunculan ini sering dimulai setelah luka pada kulit atai infeksi pada kulit. Seringkali, lesions ini menyakitkan dan disabling, membuat keabnormalan pada kuku. Seringkali struktur tulang mengalami perubahan pada beberapa kasus. Kasus ini sukar sekali dirawat. Topical preparations yang di occluded mungkin dapat menolong beberapa pasien. Obat melalui mulut sudah digunakan dengan kesuksesan dalam menghilangkan lesions dan mengembalikan kuku ke semula. Obat biological mungkin efektif dalam merawat jenis psoriasis ini.

Combination treatments
Tidak biasa bagi dokter untuk mengkombinasikan perawatan untuk pustular psoriasi karena racun yang berpotensi pada systemic drugs dan phototherapy. Dokter biasanya mengulang perawatan dalam siklus untuk menjegah terpicunya suatu gejala. Lebih dari satu penelitian yang menunjukan bahwa soriatane dan methotrexate yang dikombinasikan, akan menghasilkan rapid remission pada tingkat sensitif dari pustular psoriasis dan pembersihan kulit.



Penyakit Stevens-Johnson Syndrome


Pendahuluan
Steven-Johnson Syndrome (SJS) merupakan reaksi hipersensitivitas yang diperantarai kompleks imun yang merupakan bentuk yang berat dari eritema multiformis. SJS dikenal pula sebagai eritem multiformis mayor. SJS umumnya melibatkan kulit dan membran mukosa. Ketika bentuk minor terjadi, keterlibatan yang signifikan dari mulut, hidung, mata, vagina, uretra, saluran pencernaan, dan membran mukosa saluran pernafasan bawah dapat berkembang menjadi suatu penyakit. Keterlibatan saluran pencernaan dan saluran pernafasan dapat berlanjut menjadi nekrosis. SJS merupakan penyakit sistemik serius yang sangat potensial menjadi penyakit yang sangat berat dan bahkan menjadi sebuah kematian.
Stevens-Johnson Syndrome (SJS) dan Toxic Epidermal Necrolysis (TEN) sejak dahulu dianggap sebagai bentuk eritem multiformis yang berat. Baru-baru ini diajukan bahwa eritema multiformis mayor berbeda dari SJS dan TEN pada dasar penentuan kriteria klinis. Konsep yang diajukan tersebut adalah untuk memisahkan spectrum eritem multiformis dari spectrum SJS/TEN. Eritem multiformis, ditandai oleh lesi target yang umum, terjadi pasca infeksi, sering rekuren namun morbiditasnya rendah. Sedangkan SJS/TEN ditandai oleh blister yang luas dan makulopapular, biasanya terjadi karena reaksi yang diinduksi oleh obat dengan angka morbiditas yang tinggi dan prognosisnya buruk. Dalam konsep ini, SJS dan TEN kemungkinan sama-sama merupakan proses yang diinduksi obat yang berbeda dalam derajat keparahannya. Terdapat 3 derajat klasifikasi yang diajukan :
1. Derajat 1 : erosi mukosa SJS dan pelepasan epidermis kurang dari 10%
2. Derajat 2 : lepasnya lapisan epidermis antara 10-30%
3. Derajat 3 : lepasnya lapisan epidermis lebih dari 30%



Gambar 1. Perbedaan Eritema multiformis, Stevens-Johnson Syndrome, Toxic Epidermal Necrolysis
Definisi
Stevens-Johnson Syndrome adalah sebuah kondisi mengancam jiwa yang mempengaruhi kulit dimana kematian sel menyebabkan epidermis terpisah dari dermis. Sindrom ini diperkirakan oleh karena reaksi hipersensitivitas yang mempengaruhi kulit dan membrane mukosa. Walaupun pada kebanyakan kasus bersifat idiopatik, penyebab utama yang diketahui adalah dari pengobatan, infeksi dan terkadang keganasan.
Penyebab
Sindrom Stevens Johnson dapat disebabkan oleh karena :
1. Infeksi (biasanya merupakan lanjutan dari infeksi seperti virus herpes simpleks, influenza, gondongan/mumps, histoplasmosis, virus Epstein-Barr, atau sejenisnya),
2. Efek samping dari obat-obatan (allopurinol, diklofenak, fluconazole, valdecoxib, sitagliptin, penicillin, barbiturat, sulfonamide, fenitoin, azitromisin, modafinil, lamotrigin, nevirapin, ibuprofen, ethosuximide, carbamazepin),
3. Keganasan (karsinoma dan limfoma), atau
4. Faktor idiopatik (hingga 50%).
Sindrom Stevens Johnson juga dilaporkan secara konsisten sebagai efek samping yang jarang dari suplemen herbal yang mengandung ginseng. Sindrom Steven Johnson juga mungkin disebabkan oleh karena penggunaan kokain.
Walaupun SJS dapat disebabkan oleh infeksi viral, keganasan atau reaksi alergi berat terhadap pengobatan, penyebab utama nampaknya karena penggunaan antibiotic dan sulfametoksazole. Pengobatan yang secara turun menurun diketahui menyebabkan SJS, eritem multiformis, sindrom Lyell, dan nekrolisis epidermal toksik diantaranya sulfonamide (antibiotik), penisilin (antibiotic), barbiturate (sedative), lamotrigin (antikonvulsan), fenitoin – dilantin (antikonvulsan). Kombinasi lamotrigin dengan asam valproat meningkatkan resiko dari terjadinya SJS.
Patofisiologi
Stevens-Johnson Syndrome merupakan penyakit hipersensitivitas yang diperantarai oleh kompleks imun yang mungkin disebabkan oleh beberapa jenis obat, infeksi virus, dan keganasan. Kokain saat ini ditambahkan dalam daftar obat yang mampu menyebabkan sindroma ini. Hingga sebagian kasus yang terdeteksi, tidak terdapat etiologi spesifik yang dapat diidentifikasi.
Di Asia Timur, sindroma yang disebabkan carbamazepine dan fenitoin dihubungkan erat dengan (alel B*1502 dari HLA-B). Sebuah studi di Eropa menemukan bahwa petanda gen hanya relevan untuk Asia Timur. Berdasarkan dari temuan di Asia, dilakukan penelitian serupa di Eropa, 61% SJS/TEN yang diinduksi allopurinol membawa HLA-B58 (alel B*5801 – frekuensi fenotif di Eropa umumnya 3%), mengindikasikan bahwa resiko alel berbeda antar suku/etnik, lokus HLA-B berhubungan erat dengan gen yang berhubungan.
Manifestasi Klinis
SJS biasanya mulai timbul dengan gejala-gejala seperti infeksi saluran pernapasan atas yang tidak spesifik, kadang-kadang 1-14 hari. Ada demam, susah menelan, menggigil, nyeri kepala, rasa lelah, sering kali juga muntah-muntah dan diare. Muncul kelainan kulit, seperti koreng, melepuh, sampai bernanah, serta sulit makan dan minum. Bahkan juga mengenai saluran kencing menyebabkan nyeri.
Kelainan kulit bisa dimulai dengan bercak kemerahan tersebar vesikel dan membesar hingga menimbulkan jaringan parut, terutama pada selaput lendir seperti di hidung, mulut, mata, alat kelamin, dan lain-lain. Berat ringannya manifestasi klinis SJS bervariasi pada tiap individu bisa dari yang ringan sampai berat menimbulkan gangguan pernapasan dan infeksi berat sampai mematikan.




Gambar 2. Manifestasi Klinis Steven-Johnson Syndrome
Penatalaksanaan
Seluruh pengobatan harus dihentikan, khususnya yang diketahui menyebabkan reaksi SJS. Penatalaksanaan awalnya sama dengan penanganan pasien dengan luka bakar, dan perawatan lanjutan dapat berupa suportif (misalkan cairan intravena) dan simptomatik (misalkan analgesik, dll), tidak ada pengobatan yang spesifik untuk penyakit ini. Kompres saline atau Burow solution untuk menutupi luka kulit yang terkelupas/terbuka. Alternatif lainnya untuk kulit adalah penggunaan calamine lotion. Pengobatan dengan kortikosteroid masih kontroversial semenjak hal itu dapat menyebabkan perburukan kondisi dan peningkatan resiko untuk terkena infeksi sekunder. Zat lainnya yang digunakan, antara lain siklofosfamid dan siklosporin, namun tidak ada yang berhasil. Pemberian immunoglobulin intravena menunjukkan suatu hal yang menjanjikan dalam mengurangi durasi reaksi alergi dan memperbaiki gejala. Pengobatan suportif lain diantaranya penggunaan anestesi nyeri topikal dan antiseptic, yang dapat menjaga lingkungan tetap hangat, dan penggunaan analgesic intravena. Seorang oftalmologis atau optometris harus dikonsultasikan secepatnya, oleh karena SJS sering menyebabkan pembentukan jaringan parut di dalam bola mata yang kemudian menyebabkan vaskularisasi kornea dan terganggunya penglihatan, dan gangguan mata lainnya. Diperlukan pula adanya program fisioterapi setelah pasien diperbolehkan pulang dari rumah sakit.
Prognosis
Steven-Johnsons Syndrome (dengan < 10% permukaan tubuh terlibat) memiliki angka kematian sekitar 5%. Resiko kematian bisa diperkirakan dengan menggunakan skala SCORTEN, dengan menggunakan sejumlah faktor prognostic yang dijumlahkan. Outcome lainnya termasuk kerusakan organ dan kematian.
Tabel 1. Perbedaan Eritema Multiformis, Steven-Johnsons Syndrome, dan Toxic Epidermal Necrolysis